Terakhir diperbarui pada 01/10/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com--Siapa sangka, kesuksesan film aksi komedi Rush Hour yang dibintangi Jackie Chan dan Chris Tucker pada tahun 1998 tak hanya mengukuhkan posisi Jackie Chan sebagai bintang laga Hollywood, tetapi juga secara tidak langsung melahirkan sebuah platform review film yang kini sangat populer, Rotten Tomatoes.
Kisah ini bermula dari seorang penggemar berat Jackie Chan bernama Senh Dong. Saat Rush Hour dirilis, Senh merasa kesulitan mencari ulasan film ini secara komprehensif di internet. Sebagai bentuk kecintaannya pada aktor idolanya, Senh pun membuat sebuah halaman penggemar yang khusus membahas karya-karya Jackie Chan, termasuk Rush Hour.
Antusiasme penggemar lain terhadap halaman ini ternyata sangat besar. Melihat potensi yang ada, Senh memutuskan untuk memperluas cakupan halamannya. Ia mulai mengumpulkan ulasan dari berbagai sumber untuk film-film lain yang sedang tayang. Tanpa disadari, inisiatif sederhana ini menjadi cikal bakal lahirnya Rotten Tomatoes.
“Awalnya, saya hanya ingin membuat sebuah tempat di mana para penggemar Jackie Chan bisa berbagi pendapat tentang film-filmnya,” ujar Senh Dong dalam sebuah wawancara dilansir dari Collider. “Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa kebutuhan akan platform seperti ini ternyata sangat besar,” lanjutnya.
Pada tahun 1998, Rotten Tomatoes resmi diluncurkan. Situs ini dengan cepat menarik perhatian para kritikus film dan penonton di seluruh dunia. Konsep agregasi ulasan yang sederhana namun efektif membuat Rotten Tomatoes menjadi rujukan utama bagi siapa saja yang ingin mencari tahu kualitas sebuah film sebelum menontonnya.
Hingga kini, Rotten Tomatoes telah tumbuh menjadi salah satu platform review film terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Keberhasilan Rotten Tomatoes tidak lepas dari peran penting Jackie Chan dan film “Rush Hour”. Tanpa adanya semangat seorang penggemar dan sebuah film yang begitu dinantikan, mungkin kita tidak akan pernah mengenal Rotten Tomatoes seperti sekarang ini.
Sekarang, Rotten Tomatoes menjadi sebuah situs web yang mengumpulkan ulasan dari berbagai kritikus film untuk kemudian diringkas menjadi sebuah skor persentase. Skor ini menjadi semacam tolok ukur awal bagi penonton untuk memutuskan apakah sebuah film layak ditonton atau tidak.
Pengaruh Rotten Tomatoes terhadap Industri Perfilman
Pemasaran Film: Studio film sering kali menggunakan skor Rotten Tomatoes yang tinggi sebagai alat pemasaran untuk menarik penonton. Trailer dan poster film seringkali menampilkan skor ini secara mencolok.
Keputusan Penonton: Skor Rotten Tomatoes sangat memengaruhi keputusan penonton untuk membeli tiket. Penonton cenderung lebih memilih film dengan skor tinggi.
Penghargaan: Film dengan skor Rotten Tomatoes yang tinggi sering kali dianggap lebih berkualitas dan berpeluang lebih besar untuk mendapatkan nominasi atau penghargaan di berbagai ajang perfilman.
Pendanaan Film: Produser dan investor film seringkali mempertimbangkan skor Rotten Tomatoes dari film-film sebelumnya dari seorang sutradara atau aktor sebelum memutuskan untuk mendanai proyek baru.
Perdebatan dan Kritik: Meskipun sangat berpengaruh, Rotten Tomatoes juga sering kali menjadi objek perdebatan dan kritik. Beberapa orang berpendapat bahwa skor Rotten Tomatoes tidak selalu mencerminkan kualitas sebenarnya dari sebuah film, karena penilaian kritikus bisa berbeda-beda.