Horizontal Scroll Menu

Drama A Beautiful Lie: Oliver Chen Xingxu Bahas Soal Karakternya dan Zhang Yuxi


Terakhir diperbarui pada 04/11/2024 oleh Timotius Ari

The Paper merasa jika karakter dokter itu mirip dengan karakter asli Cheng Xingxu yang terlihat dalam wawancara. Selama wawancara, dia memperlihatkan sifat yang ceria dan hangat dan peduli pada lingkungan sekitarnya.

Salah satu ciri khas dalam akting Chen Xingxu adalah caranya membawakan karakternya terasa akrab di mata para penonton dan tidak terkesan sebagai sosok yang nan jauh di sana. Saat memerankan sebagai pengacara yang cerdas, dia bisa memperlihatkan kemarahannya. Saat memerankan sosok CEO yang pintar dan mendominasi, dia melakukannya tanpa ekspresi berlebihan. Dia justru menampilkan sosok itu sebagai sosok yang tenang tapi mampu mengintimidasi.

Rupanya membuat setiap karakter yang dia perankan terasa nyata dan membuat penonton merasa akrab dengan perannya adalah tujuan yang ingin dicapai Chen Xingxu. Untuk mencapai hal ini untuk perannya sebagai dokter dalam A Beautiful Lie, dia secara khusus mempelajari pengetahuan medis dari tenaga medis, termasuk pemahaman tentang peralatan medis, prosedur bedah, dan kondisi dokter di meja operasi.

Dari CEO yang dominan, ia beralih menjadi pemuda lembut yang penuh senyuman hangat saat melihat karakter utama wanita. Ia nakal ketika mencoba menipu sang karakter utama wanita, dan perhatiannya yang tulus tertulis jelas di wajahnya. Kombinasi yang unik antara “kelicikan”, ketulusan, kepolosan dan kenakalan.

Baik Xing Zhizhi maupan Qin Fei terlihat menawan, ceria dan kuat di luar. Tapi keduanya memiliki bagian-bagian dalam hidup mereka yang menyakitkan. Xing Zhizhi adalah dokter jenius yang memiliki karir menjanjikan di bidang bedah toraks. Tapi dia terpaksa meninggalkan meja operasi yang sangat dicintainya karena trauma saat melakukan misi penyelamatan. Di sisi lain, Qin Fei bercita-cita menjadi penari, namun karena cedera, ia beralih menjadi seorang aktris demi mengejar penghasilan yang lebih dari cukup. Meskipun aktingnya dikritik, dan dianggap sebagai aktris yang jahat, tapi dia tidak berusaha membela diri.

Mereka semua memiliki rintangan dalam hati dan membutuhkan seseorang untuk membantu mereka, tetapi mereka dapat melihat rasa sakit di hati satu sama lain, sehingga ini juga menjadi kisah penebusan dua arah.

Xing Zhizhi mengaku jika dia bukanlah penggemar Qin Fei, tapi dia rupanya memiliki berbagai barang yang dimiliki penggemar. Bahkan dia membela Qin Fei dari para hater. Tentunya hal ini karena dia adalah seorang penggemar berat. Seiring perkembangan hubungan mereka, kadang Qin Fei menjadi sosok kakak yang blak-blakan.

Salah satu fakta menarik di antara Oliver Chen dan Zhang Yuxi adalah keduanya berasal dari kota yang sama di Timur Laut China. Jadi begitu bertemu, rasa canggung yang umumnya ada sudah hilang. Keduanya bisa dengan mudah mengobrol terutama dengan dialek utara mereka yang sama. Jika Zhang Yuxi mengucapkan satu atau dua kalimat dalam dialek Timur Laut, Chen Xingxu juga akan terbawa.

Zhang Yuxi memiliki keceriaan khas gadis dari Timur Laut, dan Chen Xingxu mengatakan bahwa lawan mainnya itu adalah sosok wanita yang “tanpa beban”. Dalam drama, ada beberapa adegan berbahaya yang melibatkan pendakian gunung dan tangga untuk penyelamatan, serta ledakan. Zhang Yuxi juga datang seperti yang dijanjikan, tanpa bersikap “sok”. Hal ini adalah hal yang sangat ia kagumi.

Dalam wawancara Chen Xingxu juga membahas soal kebohongan yang dilakukan karakternya di awal (dan juga di pertengahan). Aktor ganteng itu mengaku dia tidak akan memakai cara yang sama dan menyebut kebohongan itu sebagai kebohongan putih. Dia memilih bersikap jujur dan menceritakan kebenaran.

Pages ( 2 of 3 ): « Sebelumnya1 2 3Berikutnya »