Terakhir diperbarui pada 06/08/2019 oleh Timotius Ari
Film Dora and the Lost City of Gold akan tayang di bioskop Indonesia pada 9 Agustus 2019. Seperti yang sudah kalian tahu, film ini diadaptasi dari serial animasi Dora the Explorer yang tayang di Nickelodeon sejak 2000.
Dalam sinopsis resmi tertulis jika setelah sekian lama menghabiskan hidupnya menjelajahi hutan bersama kedua orang tuanya, Dora (Isabela Moner) harus menjalani petualangan lainnya. Petualangan ini dikatakan sebagai petualangan paling berbahaya yaitu SMA.
Tapi masa sekolahnya terganggu saat dia mengetahui jika kedua orang tuanya (Eva Longoria, Michael Pena) dalam bahaya. Ditemani Boots (sahabat baiknya, si monyet), Diego (Jeffrey Wahlberg), seorang penghuni hutan misterius (Eugenio Derbez) dan sekelompok remaja, Dora harus menyelamatkan kedua orang tuanya sembari memecahkan misteri kota emas yang hilang.
Beberapa kritikus film di Amerika Serikat (AS) sudah menonton film live-action ini. Kira-kira bagaimana reaksi mereka? Di Rotten Tomatoes, para kritikus film memberikan skor tomatometer 64%. Hal ini berarti secara umum Dora and the Lost City of Gold memperoleh reaksi positif dari para kritikus. Berikut ini beberapa ulasan mereka:
“Walau adegan awal terkesan aneh, film ini kembali ke genre petualangan keluarga yang membuat orang tua masa kini bernostalgia terhadap masa kecil mereka, tulis Yolanda Machado dari The Wrap.
“Ada kesan jika film ini sudah dibersihkan begitu rupa, jadi film musim panas dari Paramount ini benar-benar bersih dan kurang mengikuti tren, kesuksesan komersial film ini sepertinya bergantung dari jumlah penggemar yang dimilikinya,” tulis The Hollywood Reporter.
“Salah satu kualitas paling menawan dari naskah yang ditulis Nicholas Stoller dan Matthew Robinson ini selain fakta jika mereka tidak mencoba mengganti pahlawan wanita Latina mereka dengan gadis kulit putih, adalah caranya membuat Dora tetap ceria apapun masalahnya,” tulis Top Critic.
“Dora adalah petualangan komik yang memandang rendah para penonton mudanya, hasilnya adalah hiburan keluarga yang menjemukan yang kekurangan semangat dan kecerdasan dari karakter utamanya,” tulis Screen International.