Terakhir diperbarui pada 16/07/2021 oleh Timotius Ari
Seorang pria menghabiskan waktu 24 tahun mengendarai sepeda motor mengelilingi China demi mencari anaknya yang hilang. Usahanya tidak sia-sia karena akhirnya dia dipertemukan dengan sang anak.
Pengalaman pria bernama Guo Gangtang itu menjadi inspirasi dari film Lost and Love yang dibintangi Andy Lau. Film itu tayang pada 2015 dan Andy membintangi film itu secara gratis.
Dua orang yang diduga menjadi pelaku penculikan putera Guo pada 1997 telah ditangkap, kata Menteri Keamanan Masyarakat China pada Selasa (13/7). Guo, 51 dan istrinya menangis dan memeluk putera mereka, Guo Xinzhen saat keluarga itu kembali bertemu di Liaocheng, Shandong pada Minggu.
“Anakku, kau kembali!” kata sang ibu yang namanya tidak diungkap.
“Hari ini adalah hari yang sangat penting bagiku,” tulis Guo di sosial media.
“Anakku telah ditemukan. Masa depan penuh kebahagiaan. Tuhan memperlakukan kami dengan baik,” lanjutnya.
Setelah mendengar berita reuni keluarga Guo, Andy Lau merilis sebuah video singkat pada Selasa. Dalam video itu dia berkata dia merasa bahagia. Dia juga berkata dia beruntung mengenal Guo lewat film itu.
Putera Guo diculik oleh seorang wanita pada 21 September 1997, saat dia bermain sendirian di luar rumahnya di desa Liaocheng. Saat itu dia berusia dua setengah tahun.
Kehilangan anak itu membuat sang ayah mengalami shock berat hingga berat badannya turun dari 80 kg menjadi 60 kg. Pada bulan pertama setelah penculikan, seluruh rambutnya menjadi putih.
Sejak itu, Guo Gangtang mencetak foto-foto anaknya dan informasi dasar pada banyak selebaran untuk dibagikan pada siapapun yang dia temui di jalan, berharap dia menemukan petunjuk keberadaan bocah itu.
Dia juga membawa spanduk berisi foto dan informasi sang anak dan menaruhnya di sepeda motornya. Dengan sepeda motor itu dia mengelilingi China demi mencari anaknya.
Selama 24 tahun, Guo sudah mengelilingi semua provinsi dan wilayah di daratan China kecuali Tibet dan Xinjiang. Perjalanannya menempuh satu kilometer. Dia sudah merusak 10 sepeda motor sepanjang masa itu.
“Hanya di jalan, saya merasa saya seorang ayah,” kata Guo kepada Qilu News pada 2015 sebelum film itu dirilis.
“Saya tidak punya alasan untuk berhenti [mencari]. Dan mustahil bagi saya untuk berhenti,” lanjutnya.
Film Lost and Love menceritakan banyak kejadian yang dialami Guo selama pencariannya misalnya kecelakaan di jalan, dibully preman, dan tidur di bawah jembatan saat dia tidak punya uang untuk menginap. Film itu diakhiri dengan sang tokoh utama tidak berhasil menemukan anaknya yang hilang.
Guo berkata jika dia pernah berpikiran untuk bunuh diri tapi berubah pikiran saat melihat foto anaknya di spanduk sepeda motor. “Putera saya seolah berkata kepada saya,’ Ayah, Xiao Liu (panggilan sang anak) menemanimu dalam hujan badai,” terang pria itu.
“Banyak orang berkata saya ayah yang hebat. Tapi saya tidak hebat sama sekali. Saya putus asa. Saya hanya kurang keberanian untuk memulai hidup kembali setelah mengalami kesulitan yang besar. Oleh karena itu saya terus mencari,” ungkapnya.
Beberapa tahun lalu, dia membuat sebuah situs untuk menolong orang menemukan anak-anak mereka yang hilang dan menyediakan informasi tentang keselamatan anak.
Dengan petunjuk-petunjuk yang disediakan Guo selama beberapa tahun, polisi menemukan lebih dari 100 anak yang diculik, kata kementerian. Impian Guo sendiri sudah tercapai setelah polisi di Henan mengecek darah Guo Xinzhen pada Juni 2021 dan mengkonfirmasi identitasnya sebagai putera Guo.
Diberitakan jika seorang wanita bernama Tang menculik Guo kecil. Dia adalah pacar pria bernama Hu. Pasangan itu membawa anak itu ke dekat provinsi Henan di mana Hu menjualnya.
Hu, 56, dipenjara di Shanxi untuk kejahatan lain saat polisi mengenalinya sebagai tersangka penculikan. Sedangkan Tang, 45, ditahan bulan lalu. Pihak berwenang tidak mengungkap lebih jauh soal identitas keduanya.
Peng Sanyuan, sutradara film itu, berkata Guo junior hidup tidak jauh dari kampung halaman sang ayah. “Sejauh yang saya tahu, puteranya kuliah. Keluarga yang membesarkannya berkecukupan secara finansial,” kata sang sutradara.
Sejak kementerian merilis the Reunion Project, awal tahun lalu untuk mempercepat penyelidikan kasus penculikan, ada 2.609 korban telah ditemukan. Dengan salah satu kasus dari 61 tahun yang lalu berhasil dipecahkan.
Sebanyak total 372 pelaku penculikan telah ditahan untuk keterlibatan mereka terhadap 147 kasus penculikan anak.
Sumber: SCMP.com