Terakhir diperbarui pada 09/04/2022 oleh Timotius Ari
Wang merupakan warga asli Beijing yang tumbuh di hutong di pusat kota. Dia ingat jika rumahnya berada di dekat gerbang timur Kuil Kerajaan, berlokasi beberapa ratus meter dari Kota Terlarang, yang sekarang menjadi Museum Kerajaan.
“Keindahan Kota Terlarang, dengan atap kuning dan tembok merah ikoniknya, telah terukur dalam pikiran saya sejak saya kecil. Jadi, saya selalu cukup tertarik dalam cerita yang bersetting di Beijing, terutama yang berkaitan dengan Kota Terlarang,” ujar sang sutradara.
Tapi, Royal Feast menandai pertama kalinya dia menggarap drama bertemakan makanan. Setelah menghabiskan waktu beberapa bulan belajar dari para ahli dan ahli sejarah, Wang dan timnya menemukan jika keterampilan mempersiapkan makanan dari membumbui hingga memasak selama Dinasti Ming begitu luar biasa. Kemampuan kuliner itu berasal dari dinasti sebelumnya sekaligus menggambarkan keberagaman geografis China.
“Seperti pepatah terkenal di China, min yishi weitian (untuk masyarakat, makanan adalah surga), masyarakat China menganggap makanan sebagai sebuah bagian penting dalam budaya tradisional kami. Untuk semua pencipta di balik Royal Feast, kami berharap drama ini akan menolong para penonton di luar negeri untuk belajar lebih banyak tentang budaya kuliner China,” terang Wang.
