Terakhir diperbarui pada 10/07/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Drama The Princess Royal merupakan salah satu drama China yang populer saat ini. Awalnya, banyak orang tidak optimis dengan pasangan Zhao Jinmai dan Zhang Linghe. Tapi setelah drama itu tayang perdana, para penonton tidak bisa berhenti mendukung pasangan paruh baya yang kembali menjalani kehidupan mereka saat remaja itu.
Chemistry dan perasaan CP adalah faktor penting untuk menonton drama kostum percintaan seperti ini dan bahkan bisa menentukan sebuah drama akan gagal atau berhasil. Baru-baru ini produser utama drama The Princess Royal, Yuan Yumei melakukan wawancara eksklusif dengan Sohu. Dia membahas proses casting Zhao Jinmai dan Zhang Linghe dan analisa terhadap akting keduanya.
Dia menyoroti jika sebelum menonton drama itu, banyak penonton akan membandingkan karakter Li Rong dengan karakter putri tertua dalam drama lain dengan genre yang sama. Para putri tertua dalam drama-drama kuno lain digambarkan sebagai sosok yang dewasa, anggun dan menawan. Tapi berdasarkan naskah, Li Rong memang dikisahkan memiliki penampilan yang masih remaja dalam sebagian besar adegan. Awalnya mereka berpikir untuk mengaudisi aktris angkatan 85 untuk memerankan karakter itu.
Tapi karena naskah menjelaskan penampilan Li Rong yang masih remaja, mereka memutuskan membatalkan niat itu. Mereka memutuskan memilih aktris dari generasi 2000-an atau 2005-an untuk memerankan karakter itu. Mai Mai (panggilan Zhao Jinmai) menjadi pilihan utama karena aktingnya yang bagus, pengucapan dialognya yang jelas dan merupakan aktris yang baik.
“Li Rong adalah karakter dengan wajah 18 tahun tapi pengalaman wanita berusia 38 tahun. Jadi saat memerankan karakter ini, sang aktris harus membawakan penjiwaan remaja usia 18 tahun dan wanita berusia 18 tahun. Tapi juga penampilan fisik remaja 18 tahun dan penampilan fisik wanita usia 38 tahun,” terangnya.
Sulit untuk memilih aktris berusia dewasa memerankan gadis remaja tapi lebih mudah meminta aktris muda untuk memerankan karakter tua. “Mai Mai adalah pilihan pertama saya karena dia cocok untuk peran itu,” ujar sang produser. Tapi pilihannya tidaklah mudah karena ada penentangan dari masyarakat. Image Zhao Jinmai sebelum penayangan Amidst a Snowstorm of Love adalah aktris tomboy dan dia dijuluki putri bangsa. Banyak yang merasa dia tidak cocok memerankan seorang putri dalam drama kuno.
Sang produser menonton berbagai video Zhao Jinmai dan memutuskan menonjolkan keunggulan sang aktris untuk perannya. Tim drama mulai merancang pakaian dan gaya drama kuno yang sesuai dengan Zhao Jinmai. “Contohnya untuk meningkatkan auranya, warna utama pakaiannya adalah merah. Kostumnya juga dibedakan satu demi satu. Dengan bantuan kostum yang berbeda ini, para penonton percaya jika karakter dan adegannya kredibel. Mai Mai sendiri juga percaya jika dia adalah putri saat memakai kostum itu,” terang Yuan.
Sedangkan Zhang Linghe dikenal kerap memerankan karakter yang dingin, serius atau keras. Dalam drama ini dia malah memerankan karakter Pei Wenxuan. “Setelah menonton beberapa wawancara dan variety show yang dia bintangi, saya merasa jika dia adalah orang yang sangat hangat dan lucu. Saya ingin menonjolkan sisi ini,” kata Yuan.
“Pei Wenxuan adalah orang yang ramah, hangat, bijaksana dan mudah beradaptasi. Jadi saat dia bergabung dengan kru drama, saya mendorong staf di sekitarnya untuk menyemangatinya supaya bisa memerankan karakter ini dengan bahagia. Karena orang yang bahagia dan percaya diri yang bisa berakting dengan baik,” jelas sang produser.
Yuan juga mengamati jika ternyata Zhang Linghe sangat cocok untuk adegan percintaan. “Adegan percintaan dan menangisnya sangat nyata,” puji Yuan. Selain itu, dia mengungkapkan jika karakter Pei Wenxuan adalah karakter yang kompleks seperti Li Rong.
“Saya pikir Linghe belum pernah memerankan karakter yang seperti ini. Saat dia menunjukkan kelemahan dan sisi rapuhnya, dan saat dia menangis dan bersikap seperti anak manja, dia bisa memerankan semuanya dengan nyaman. Mai Mai adalah kebalikannya. Dia tidak terlihat seperti gadis kecil. Dia memiliki aura yang mengintimidasi tanpa perlu marah. Saat kadang dia bersikap manja, dia memberikan kesan pesona yang alami,” terang sang produser.
Sang produser yakin naskah yang dibuat untuk drama ini termasuk dialognya memang akan memberikan para penonton pasangan dengan chemistry yang baik. Selain itu, memang ada proses di antara kedua pemeran utama ini hingga mereka bisa memperlihatkan chemistry yang kuat seperti yang dilihat dalam drama.