Horizontal Scroll Menu

Mie Bekicot Luosifen Kesukaan Situ Mo, Jadi Viral di China Selama Pandemi


Terakhir diperbarui pada 12/02/2024 oleh Timotius Ari

Beberapa orang mengaku sebagai yang pertama menciptakan Luosifen pada 1980-an. Masing-masing cerita memiliki unsur yang sama: menggabungkan sup bekicot dan bihun, dua makanan populer di Guangxi sejak lama.

“Saya makan bihun bekicot ini paling tidak sehari sekali. Rasanya benar-benar cocok untuk masyarakat Guangxi. Mie itu asam dan pedas. Begitu kalian terbiasa dengan rasanya, kalian tidak akan mempedulikan baunya lagi,” kata Deng Rijie, seorang pengunjung restoran Feng Zhang, salah satu restoran mie tertua di Liuzhou.

Beli mie Luosifen

Kepopuleran mie itu secara nasional menghadirkan hidup baru di Liuzhou. Kota itu secara ekonomi bergantung pada produksi truk dan mobil industri hingga pada 1990-an. Saat industri ini mengalami masalah, terjadi PHK massal secara nasional termasuk di Liuzhou.

Di Liuzhou, beberapa karyawan pabrik yang baru diberhentikan ini memasuki industri makanan, membuka warung mie bekicot dan warung makanan lain. Pada 2000-an, mereka mendirikan pabrik mie dan jaringan restoran. Pandemi ini merupakan keberuntungan bagi mereka.

Proses produksi Luosifen di kota itu distandarisasi dan dengan cepat ditingkatkan untuk memenuhi permintaan nasional. Asosiasi mie bekicot yang dikelola negara di Liuzhou menetapkan komponen rasa spesifik yang harus dipenuhi oleh para produsen, jadi kualitas produk tetap tinggi. Selain keasaman dari acar dan rasa pedas dari cabai, ada juga kekenyalan dari mie, rasa umami dari kuah bekicot dan keberagaman topping. Toppingnya meliputi tahu, rebung bambu, kacang goreng dan daging bekicot.

Pages ( 3 of 3 ): « Sebelumnya12 3