
Review KKN di Desa Penari, Sulitnya Angkat Kisah Viral
Sutradara: Awi Suryadi | Genre: Horor, Misteri |
Durasi: 2 jam 10 menit | Penulis naskah: Gerald Mamahit, Lele Laila, SimpleMan |
Para pemain: Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha | Tayang di: Disney+ Hotstar |
Sinopsis:
Enam mahasiswa menjalankan KKN di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Oleh kepala desa, mereka diperingatkan untuk tidak melanggar batas desa berupa sebuah gerbang dan memasuki hutan misterius. Dari sejak awal hingga akhir, para mahasiswa ini mengalami berbagai gangguan dari para makhluk halus di desa itu. Salah satunya adalah sosok penari cantik.
Review:
Setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya film KKN di Desa Penari tayang di platform streaming, Disney+ Hotstar. Versi yang tayang di platform ini disebut sebagai versi uncut, yang berbeda dengan versi di bioskop.
Salah satu hal yang menyita perhatian dari awal menonton film ini adalah sinematografinya yang menarik. Para penonton dimanjakan dengan pemandangan alam di daerah hutan. Melihat jalan yang harus dilalui para mahasiswa untuk memasuki desa dan kondisi dalam desa, kita bisa melihat sesuatu yang otentik. Sekalipun kita melihat ada beberapa kesan menakutkan tersirat pada awal-awal, tapi kita tetap tidak bisa memungkiri jika sinematografi film ini menawan.
Galeri Video
Para pemeran utama Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha dan Kiki Narendra menyuguhkan akting yang bagus dan alami. Ditambah dengan bahasa Jawa dengan logat khas orang Jawa Timur, kesan otentik itu terasa kuat. Tidak hanya itu, penampilan para pemeran film ini juga menarik.
Tapi setelah melihat adegan demi adegan, ketimpangan dan kelemahan itu mulai terlihat. Para penonton yang belum pernah membaca thread cerita KKN di Desa Penari yang ditulis oleh SimpleMan di Twitter akan merasa bingung dengan film ini. Hal ini karena adegan demi adegan kadang terkesan melompat tanpa ada penjelasan yang memadai.
Berita
Apple Berencana Tayangkan Film di Bioskop, Anggarkan Dana $1 Miliar

LayarHijau.com—Apple ingin film-film baru mereka tayang di bioskop sebelum tersedia di Apple TV+, tulis Bloomberg. Perusahaan itu berencana menghabiskan uang $1 miliar per tahun untuk film-film baru.
Apple TV+ berinvestasi pada umumnya untuk serial TV tapi juga menawarkan beberapa film yang biasanya tayang perdana di layanan streaming itu. Tapi hal ini bisa berubah di masa mendatang, jika sumber Bloomberg ini mengungkapkan hal yang benar.
“Apple Inc berencana menghabiskan $1 miliar setahun untuk memproduksi film-film yang akan dirilis di bioskop, menurut sumber yang familiar dengan rencana perusahaan itu, bagian dari usaha yang ambisius untuk meningkatkan profil mereka di Hollywood dan memikat para pelanggan baru untuk layanan streaming mereka,” tulis Bloomberg dilansir dari flatpanelshd.com.
Galeri Video
Rupanya, film-film yang masuk ke dalam rencana ini adalah Killers of the Flower Moon karya Martin Scorsese, film ketegangan mata-mata Argylle dan film Napoleon arahan Ridley Scott. Apple akan menayangkan film-film tersebut selama sebulan di bioskop sebelum menayangkannya di Apple TV+. Hal ini untuk menyenangkan hati para bintang dan mengalahkan para kompetitor.
Tapi, hal ini juga bisa dilihat sebagai rencana untuk menggunakan bioskop untuk mempromosikan layanan streaming Apple TV+. Jika film itu memiliki performa baik di bioskop, maka film tersebut akan lebih populer saat tayang di layanan streaming.
Perusahaan itu berencana merilis film-film mereka di ribuan bioskop tapi belum diketahui apakah rencana ini merupakan rencana global atau hanya dilakukan di Amerika Utara.
Setelah mengakuisisi MGM, Amazon dikabarkan akan merilis 12-15 film per tahun di bioskop. Sedangkan Netflix juga berekperimen untuk merilis film di bioskop dalam waktu singkat sebelum menayangkan di layanan mereka. Tapi sebagian besar film baru mereka akan tetap tayang perdana di Netflix.