Terakhir diperbarui pada 06/06/2021 oleh Timotius Ari
Adegan menegangkan tentang sosok jahat yang muncul dari kasur air meneror seorang anak kecil terdengar sebagai kejadian yang tidak masuk akal. Tapi dalam film horor seperti The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It, adegan itu hanyalah sebagian kecil dari adegan-adegan lainnya.
Film itu mulai tayang di bioskop Indonesia pada 2 Juni 2021 dan dibintangi oleh Patrick Wilson dan Vera Farmiga sebagai penyidik paranormal Ed dan Lorraine Warren. Babak baru ini menggali kasus pembunuhan yang populer: sidang pembunuhan Arne Cheyenne Johnson yang berusia 19 tahun pada 1981. Dia adalah orang pertama di Amerika Serikat (AS) yang menggunakan kerasukan setan sebagai pembelaan terhadap tuduhan pembunuhan.
The Devil tidak fokus pada drama pengadilan, tapi pada usaha pasangan Warren menolong Arne (diperankan oleh Ruairi O’Connor) yang dirasuki oleh kekuatan jahat setelah roh itu awalnya merasuki David Glatzel yang berusia 11 tahun selama pengusiran setan. Dalam dunia nyata, Arne dinyatakan bersalah untuk pembunuhan tingkat pertama terhadap tuan tanahnya dan dihukum lima tahun dari total 10 hingga 20 tahun penjara.
“Yang menyenangkan dari film-film ini adalah kalian selalu memainkan permainan menyenangkan ini, well, apakah itu benar? Seberapa luar biasanya film itu?” kata sutradara film itu, Michael Chaves. Dia tumbuh besar sebagai seorang Katolik, tapi saat membuat film ini dia merasa seolah imannya dipertaruhkan. “Jika kalian percaya Arne dan kisahnya, maka akan ada beban dan konsekuensi nyata, karena kita membahas tentang korban yang nyata dan pembunuhan yang nyata,” lanjutnya.
Michael mengakui sekalipun film ini berdasarkan kisah nyata, catatan pengadilan dan beberapa wawancara, beberapa hal dilakukan untuk membuat versi filmnya. Dia membahas hal itu lebih jauh dengan USA Today tentang bagaimana dia menyeimbangkan antara kisah nyatanya dan bagaimana membuat film horor yang menghibur dan menegangkan.